
Menjadi Pemimpin: Saya dipilih atau dipanggil?
Pertanyaan singkat ini syarat akan makna bagi siapa saja yang sedang mengembankan suatu jabatan. Semua orang akan berlomba-lomba ingin menduduki suatu jabatan dalam suatu lembaga dan hal ini memang sudah sewajarnya terjadi karena setiap kita diberikan hak yang sama untuk menjadi pemimpin. Defenisi pemimpin itu sendiri pun sangat banyak tergantung pada sosok siapa yg memimpin dan seberapa besar pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap perubahan pola hidup masyarakat. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang merakyat dan selalu sadar bahwa konsekuensi menjadi pemimpin adalah menjadi contoh bukan hanya sekedar memberi contoh. Seseorang yang menjadi pemimpin harus mampu berpikir tidak hanya cerdas tapi juga harus cerdik dalam menyikapi berbagai persoalan masyarakatnya dan tentu dengan gaya kepemimpinannya yang merakyat, ia mampu menjawabi semua masalah yang dihadapi dengan baik sesuai harapan masyarakat.
Beberapa hari yang lalu SMA Negeri 6 Kota Komba, mengadakan pemilihan Perangkat OSIS masa jabatan 2021/2022. Dari sekian banyak peserta didik yang terpanggil menjadi warga SMA N 6 Kota Komba, hanya ada 5 orang yang terpilih dan mencalonkan diri menjadi perangkat OSIS. Mereka yang terpilih ini adalah orang-orang hebat yang menurut teman-temannya mampu menjadi pemimpin yang baik dan memberikan perubahan bagi SMAN 6 Kota Komba. Gambaran kondisi ini menegaskan bahwa meski banyak yang terpanggil tapi hanya sedikit yang terpilih. Situasi terpanggil maupun terpilih adalah situasi yang ditentukan oleh pribadi kita masing-masing. Kita yang menentukan keputusan apakah kita hanya sekedar terpanggil ataukah kita juga merupakan pribadi yang terpilih. Demikian halnya dengan Ketua Osis terpilih yang kini sudah mulai sibuk dengan gebrakan-gebrakannya yang sesuai dengan janji-janji manisnya pada saat pemaparan visi misi. Sebagai pemimpin dalam sebuah organsasi sekolah, apakah ia mampu menunjukan kualitas dirinya sebagai orang terpilih ataukah sebenarnya ia hanya sebagai orang terpanggil yang terpaksa berada disituasi terpilih?. Parameter apakah ia pemimpin terpanggil atau terpilih dapat kita lihat nanti pada outcome dari masing-masing program kerja yang sudah direncanakan.
Outcome seorang pemimpin yang terpanggil biasanya dalam roda kepemimpinan lebih banyak memberi contoh dan sekedar program diatas kertas tapi pelaksanaanya tergantung mood dari pemimpinnya. Hal ini tentu berbeda dengan pemimpin yang terpilih. Seseorang yang terpilih menjadi pemimpin akan loyal terhadap masyarakat dan selalu menjadi contoh dalam setiap program yang sedang dijalankan. Pemimpin yang terpilih sudah pasti sadar dan paham akan kondisi lingkungan yang dipimpinnya dan tentu sudah pasti bahwa ia sangat memahami karakter masyarakatnya sehingga ia mampu memenangkan isi hati mereka. Posisi terpanggil atau terpilih, kembali lagi pada pribadi masing-masing dan beban moral terhadap suatu tanggungjawab yang telah dipercayakan. Hakikatnya, jiika engkau dipilih maka lakukan yang terbaik dan belajar jadi pemimpin seperti filosofi lebah yang meski menjadi yang paling kecil dan paling ribut dari semua jenis binatang yang terbang tapi mampu menghasilkan madu yang manis dan sangat bermanfaat bagi siapapun. Belajar kekompakan dari semut yang dimana meski selalu bertemu tapi tetap saling sapa karena yang paling penting dari sebuah jabatan adalah membangun kekompakan, menjaga kepercayaan, dan menjaga solidaritas tim maka dengan sendirinya perubahan itu pasti akan terjadi.
(MFB)
Tulisan Lainnya
Saksi
Adakah yang seberani ini Menjadi saksi suami istri Bukankah aku belum penuh berisi Menjadi saksi Bukan untuk dipuji Apalagi lahirkan sensasi Perjalanan belum usai
Mari bersama
Kita punya tenaga dan daya Namun tetap bersama agar digdaya Ini bukan soal punya harta Sama tersenyum dan bahagia itu yang utama Jangan pernah merasa punya segalanya Itu ti
Kobok
Demikian sekarang namamu.. Kobok Kadang budi dan hati diobok-obok Bahkan tak sadar jadi diolok olok Pada saatnya tak sadar bobok Airmu tak bohong di sana atau dipojok Kelihatan sep
Hujan
Pagi mendung dan dingin Saat-saat jumatan Air membasahi jalan Layaknya sejoli berpasangan Tanah dan air hujan Matahari pun enggan Menyinari badan Tetaplah sehati dan sepikiran A
Kopi Lagi
Kuseduh kopi kali ini Di hari yang bukan lagi pagi Temani hati dapatkan inspirasi Di saat sana sini sibuk mencari Entah nasib maupun rejeki Kopi ini Rasanya tak beranjak p
5 November
LIMA NOVEMBER Hari Berganti dan Tanggalpun Selalu Beranjak Lima November Selalu Hadir Dalam Galaksi Hati Tersimpan di antara semesta jiwa Kian melekat terpampang erat Sepanjang jalan k
FILOSOFI PENDIDIKAN MANGGARAI: UPAYA MENELISIK PENDIDIKAN KARAKTER INDONESIA
Pendidikan Indonesia saat ini sedang diguncang oleh berbagai permasalahan kompleks yang berakibat pads hilangnya jati diri, dan karakter dan tujuan dari pendidikan dalam konteks keindon
Pelita yang terus menyalah dari pelosok negeri
Pendidikan dan segala dinamika di dalamnya merupakan suatu topik yang tidak pernah habis untuk dibahas. Begitu banyak persoalan yang ditemukan dalam dunia pendidikan mulai dari ke
benalu
janganlah jadi benalu gerogoti hidup tanpa malu hidup tidak semaumu yang tidak sanggup akan berlalu aku dan dirimu ciptaan sama dan satu seharusnya terus memburu untuk hidu