
Seleksi PPPK; Ujian Terhadap Kompetensi Dan Profesionalitas Guru
Setelah lebih dari 16 tahun akhirnya pemerintah melakukan perubahan dalam pengelolaan Apartur Sipil Negara (ASN). Salah satu perubahan besar adalah mengenai pembagian jenis kepegawaian yang menjadi salah satu terobosan yang dilakukan oleh pemerintah melalui undang – undang nomor 5 tahun 2014 tentang Apartur Sipil Negara. Berdasarkan pasal 6 dan 7 undang – undang nomor 5 tahun 2014 tersebut, ASN terbagi menjadi dua jenis kepegawaian yakni PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional dan PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja) yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan undang – undang.
PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja) adalah program pemerintah yang diluncurkan untuk menjawab aspirasi para guru honorer. Tidak tanggung-tanggung pemerintah melalui kemnterian pendidikan menyediakan 1.002.616 formasi untuk guru ASN PPPK. dari kuota tersebut pemerintah daerah (Pemda) kemudian mengajukan sekitar 506.252 formasi yang disepakati oleh pemerintah pusat. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Medikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, seleksi guru PPPK merupakan bukti komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan kesejahtraan guru honorer. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN),“Status kepegawaian ini akan memberikan perlindungan kepada guru honorer dan mengangkat derajat guru sebagai profesi mulia dan terhormat,” ujar Nadiem. Dengan status sebagai ASN PPPK, para guru honorer akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengikuti program peningkatan kompetensi sehingga akan berimbas pada peningkan kualitas pengajaran yang diterima oleh para pelajar di seluruh Indonesia.
Menindaklanjuti hal tersebut, seleksi ASN PPPK sejatinya akan dilaksanakan sebanyak tiga tahap yaitu tahap pertama tanggal 13 - 17 september 2021 dan tahap kedua tanggal 26 - 30 oktober 2021 serta tahap ketiga tanggal 2 - 6 desember 2021. Melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim Menjelaskan bahwa dari 506.252 yang diajukan Pemda hanya 322.665 yang mendapatkan pelamar pada seleksi ASN PPPK tahap pertama. Dengan demiikian masih ada kekosongan formasi sebanyak 183.567. Dari 322.665 formasi guru ASN PPPK yang terisi pada seleksi tahap pertama yang dinyatakan lulus 173.329 orang. Dengan demikian 53,7 persen formasi guru telah terisi. Ada tiga kompetensi yang diujikan yaitu Kopetensi Manejerial dan Sosiokultural, Wa
wancara dan Kompentensi Teknis. Hampir seluruh peserta seleksi dinyatakan tidak lulus atau tidak memenuhi nilai ambang batas (Passing Grade) pada kompetensi teknis. Sementara materi yang diujikan pada kompetensi teknis adalah materi yang berkaitan dengan kompetensi yang dimiliki atau bidang profesi para guru sesuai dengan data yang diperoleh pada dapodik sekolah.
Untuk mengatisipasi banyaknnya peserta yang tidak memenuhi nilai ambang batas (Passing Grade), memang sejak awal pemerintah melalui (Mendikbudristek) meluncurkan program ini sebenarnya untuk mengakomodir para guuru honorer yang telah memiliki Sertifikat Pendidik (Serdik), yang berusia diatas 35 tahun dan yang telah lama mengabdi menjadi guru dan lain sebagainya. Sebagai salah satu guru yang juga menjadi peserta dalam seleksi ASN PPPK tahap pertama, saya merasa mendapat pukulan telak setelah gagal memenuhi nilai abang batas (Passing Grade) pada kompetensi teknis. Hal ini juga dialami oleh hampir seluruh peserta seleksi PPPK diseluruh Indonesia. Betapa tidak, kompetensi yang seharusnya dikuasai dan merupakan bidang profesi justru gagal mencapai nilai ambang batas. Hal ini menjadi catatan dan refleksi panjang para guru untuk kembali berbenah diri dan melihat kembali kompetensi dan profesionalitasnya. Menurut saya penyebab utamanya adalah guru kurang terbiasa dan tidak membiasakan diri untuk menyelesaiakan soal-soal yang mempunyai level HOTS (Higher Order Thinking Skill). Sehingga tidak heran lagi pada seleksi ASN PPPK tahap pertama para guru mengalami kesulitan menyelesaiakan soal-soal yang disajikan.
Betapa begitu mulia tugas seorang guru dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia indonesia yang beriman, bertakwa, dan beraklak mulia serta menguasai ilmu penngetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Udang – Undang Dasar 1945. Hal ini sejalan dengan salah satu Tujuan Nasional RI yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian dijelaskan secara eksplisit dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Guru adalah pendidik yang profesional harus memiliki kompetensi yang mumpuni demi tercapainya generasi unggul, cerdas serata kompetitif. Mari kita terus berkarya tentunya menjadi garda terdepan demi terciptanya Indonesia yang hebat.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Membidik Potensi Wisata Kuliner Lokal Orang Rongga Lewat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 6 Kota Komba
Tulisan kecil ini bertolak dari keresahan yang cukup panjang terkait hidup dan matinya potensi
KARTINI DAN EMANSIPASI WANITA ZAMAN NOW
Setiap tanggal 21 April sejak tahun 1964 merupakan hari bersejarah bagi pergerakan kaum perempuan Indonesia. Tanggal itu merupakan cikal bakal lahirnya ruang kebebasan wanita atau kaum
Catatan Kecil Dari Perlombaan Hardiknas Bagi SMAN 6 Kota Komba
Hidup jika tidak direflesikan sebaiknya jangan diteruskan... Demikian Sokrates, filsuf Yunani Kuno bersabda. Titik tolak dari kehidupan yang lebih baik dan terarah adalah refleksi yang
Catatan Refleksif Pasca Webinar Unika St. Paulus Ruteng: Rekognisi Sosial dan Intelektual Dengan Menulis Karya Ilmiah
Pagi mendung tak surutkan langkah Lewat webinar yang bukan setengah setengah Awalnya sedikit susah Suatu saat jadi lumrah dan meriah Saya mulai dengan ucapan terima kasih ke
Membangun Jiwa Entrepreneurship Lewat Proyek Wu'u Di SMAN 6 Kota Komba
Tulisan kecil ini pada dasarnya mau mengamankan sebuah ide yang biasa-biasa saja. Ide tentang membangun dan menciptakan branded tersendiri dari SMAN 6 Kota Komba, dari output proyek pen
Catatan Kecil Kegiatan Bedah Buku: Petra Book Club, Bekas Sanpio dan Komunitas literasi SMAN 6 Kota Komba
Kemarin, tepatnya 3 Februari 2022, bertempat di Lopo Taman Baca Ad Lumen Sanpio, sekolompok kecil yang terdiri dari tiga lembaga: Petra Book Club, Bekas Sanpio dan Komunitas litera
Mendalami Kurikulum Sekolah Penggerak Melalui Diklat Revitalisasi Tingkat Sekolah
Kado akademik bagi guru dan tenaga kependidikan SMA N 6 Kota Komba awal tahun 2022 ini adalah sebuah pelatihan dalam rangka merevitalisasi kuri
MEMBACA SEBAGAI SATU GERAKAN BERSAMA
Membaca adalah budaya orang berpendidikan. Mengunjungi perpustakaan semestinya menjadi panggilan dann kebiasaan orang berpendidikan maupun terdidik. Salah satunya dengan revitalisasi pe
SMA Negeri 6 Kota Komba Gelar Senam Bersama: Sebuah Catatan Kecil
Tubuh yang sehat adalah impian setiap orang. Kesehatan merupakan kebutuhan vital dan perlu usaha dan perjunahan. Sehat tidak datang dengan sendirinya tetapi perlu ada upaya dari dalam d
Peran Administrasi Pendidikan dalam Kaitan dengan Merdeka Belajar
Pendidikan dari hari ke hari terus berubah seiring perjalanan waktu. Kurikulum pendidikan silih berganti. Peran Lembaga Pendidikan sebagai salah satu tempat dimana para siswa bole