
Mendalami Kurikulum Sekolah Penggerak Melalui Diklat Revitalisasi Tingkat Sekolah
Kado akademik bagi guru dan tenaga kependidikan SMA N 6 Kota Komba awal tahun 2022 ini adalah sebuah pelatihan dalam rangka merevitalisasi kurikulum sekolah penggerak yang telah dijalankan kurang lebih satu semester. Kegiatan yang di fasilitasi oleh bagian kurikulum ini berlangsung sejak tanggal 10 - 12 Januari tahun 2022. Peran dari kurikulum baru ini sangatlah relevan untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini. Akan tetapi, terhentinya aktivitas sekolah karena liburan akhir tahun serta masih minimnya pengetahuan membuat kurikulum sekolah penggerak ini seolah tersisihkan dalam ingatan para guru dan tenaga kependidikan sebagai ujung tombak terlaksananya di tingkat satuan pendidikan. Kegiatan yang berharga ini tentunya menghidupkan kembali memori kita untuk merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi kurikulum sekolah Penggerak ini di semester yang baru ini.
Kurikulum sekolah penggerak sendiri merupakan amanat dari KepmendikbudRistek No.162 tahun 2021. Kurikulum ini sebagai program untuk peningkatan kompetensi peserta didik secara holistik demi perwujudan profil pelajar pancasila. Kurikulum ini tentunya tidak menghilangkan nilai-nilai pendidikan dari kurikulum terdahulunya melainkan untuk menyempurnakan dengan mengutamakan kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter pancasila. Salah satu terobosan dari kurikulum ini adalah adanya kewenangan tingkat satuan pendidikan untuk menerjemahkan kurikulum berdasarkan konteks sekolah masing-masing. Hal lain yang diperkenalkan dari kurikulum ini adalah penguatan literasi dan numerasi.
Hadirnya kurikulum sekolah penggerak tentu bukan untuk menguatkan jargon “ganti menteri ganti kurikulum”. Hal ini tentu beranjak dari kenyataan bahwa usia kurikulum K-13 sendiri sudah hampir satu dekade. Kematangan ini telah melandasai fundasi pendidikan bangsa Indonesia dan disaat yang sama ada elemen-elemen lain yang sudah usang termakan waktu. Zaman yang semakin berkembang membuat dunia pendidikan Indonesia menghadapi tantangan-tantangan baru untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Kurikulum Sekolah Penggerak ini menjadi jembatan bagi generasi milenial Indonesia untuk meraih cita-cita.
Setelah menjalankan kurikulum sekolah penggerak ini selama satu semester yang lalu, saya sungguh merasakan nuasa baru dalam menjalankan Pembelajaran disekolah. Pembelajaran dulunya melekat pada ruang kelas dan waktu tertentu. kini siswa bisa belajar kapan dan dimana saja. Sebagai contoh, peserta didik disekolah kami diberi kesempatan untuk belajar langsung cara membuat rak bunga di mebel terdekat untuk membangun jiwa kewirausahaan. Mereka juga berkolaborasi untuk membuat makanan tradisional sebagai wujud cinta budaya. Mereka juga terlibat untuk memerangi bullying yang merupakan musuh kemanusiaan dengan menghasilkan “pohon hias anti bullying” yang berisi seruan-seruan penolakan terhadap bullying. Selain itu siswa juga bisa belajar kapan saja dengan mengakses platform-platform pembelajaran berbasis online serta bisa berdiskusi dengan guru melalui media sosial diluar waktu sekolah. Pencapaian ini mengingatkan saya akan cita-cita dari salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia yakni “Bob Sadino”. Dalam kesaksiannya disebuah kanal youtube yang pernah saya nonton, ia berkeinginan agar pendidikan di Indonesia maju dengan cara pola belajar peserta didik harus seimbang untuk belajar di kelas dan terjun langsung ke masyarakat. Praktek baik yang telah dilakukan selama ini seolah-olah menjawabi keinginan personal dari sang “Bob” sekaligus menjawabi kebutuhan pendidikan generasi masa kini.
Akhirnya, dengan terlaksanannya Kurikulum sekolah penggerak selama ini akan mengantar kita pada beberapa tujuan. Pertama, meningkatkan kompetensi dan karakter peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Kedua, menjamin pemerataan kualitas pendidikan melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas. Selain itu, kurikulum ini juga membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat dengan berfokus pada peningkatan kualitas. Lebih jauh lagi, kurikulum ini menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan dibidang pendidikan baik pada lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat.
Besar harapan bahwa ketika sang waktu menghantar kita pada tujuan-tujuan ini, maka akan lahirlah generasi-generasi emas bangsa Indonesia dari tangan bapak/ibu guru, tenaga kependidikan, serta elemen-elemen pendidikan lainnya yang sedang bekerja saat ini, teristimewa bagi civitas akademik SMA N 6 Kota Komba yang baru saja menjalankan kegiatan dalam rangka Revitalisasi Kurikulum Sekolah Penggerak.
Oleh: Maksimilianus Galawanto, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMA N 6 Kota Komba
Komentar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Membidik Potensi Wisata Kuliner Lokal Orang Rongga Lewat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 6 Kota Komba
Tulisan kecil ini bertolak dari keresahan yang cukup panjang terkait hidup dan matinya potensi
KARTINI DAN EMANSIPASI WANITA ZAMAN NOW
Setiap tanggal 21 April sejak tahun 1964 merupakan hari bersejarah bagi pergerakan kaum perempuan Indonesia. Tanggal itu merupakan cikal bakal lahirnya ruang kebebasan wanita atau kaum
Catatan Kecil Dari Perlombaan Hardiknas Bagi SMAN 6 Kota Komba
Hidup jika tidak direflesikan sebaiknya jangan diteruskan... Demikian Sokrates, filsuf Yunani Kuno bersabda. Titik tolak dari kehidupan yang lebih baik dan terarah adalah refleksi yang
Catatan Refleksif Pasca Webinar Unika St. Paulus Ruteng: Rekognisi Sosial dan Intelektual Dengan Menulis Karya Ilmiah
Pagi mendung tak surutkan langkah Lewat webinar yang bukan setengah setengah Awalnya sedikit susah Suatu saat jadi lumrah dan meriah Saya mulai dengan ucapan terima kasih ke
Membangun Jiwa Entrepreneurship Lewat Proyek Wu'u Di SMAN 6 Kota Komba
Tulisan kecil ini pada dasarnya mau mengamankan sebuah ide yang biasa-biasa saja. Ide tentang membangun dan menciptakan branded tersendiri dari SMAN 6 Kota Komba, dari output proyek pen
Catatan Kecil Kegiatan Bedah Buku: Petra Book Club, Bekas Sanpio dan Komunitas literasi SMAN 6 Kota Komba
Kemarin, tepatnya 3 Februari 2022, bertempat di Lopo Taman Baca Ad Lumen Sanpio, sekolompok kecil yang terdiri dari tiga lembaga: Petra Book Club, Bekas Sanpio dan Komunitas litera
MEMBACA SEBAGAI SATU GERAKAN BERSAMA
Membaca adalah budaya orang berpendidikan. Mengunjungi perpustakaan semestinya menjadi panggilan dann kebiasaan orang berpendidikan maupun terdidik. Salah satunya dengan revitalisasi pe
SMA Negeri 6 Kota Komba Gelar Senam Bersama: Sebuah Catatan Kecil
Tubuh yang sehat adalah impian setiap orang. Kesehatan merupakan kebutuhan vital dan perlu usaha dan perjunahan. Sehat tidak datang dengan sendirinya tetapi perlu ada upaya dari dalam d
Seleksi PPPK; Ujian Terhadap Kompetensi Dan Profesionalitas Guru
Setelah lebih dari 16 tahun akhirnya pemerintah melakukan perubahan dalam pengelolaan Apartur Sipil Negara (ASN). Salah satu perubahan besar adalah mengenai pembagian jenis kepegawaian
Peran Administrasi Pendidikan dalam Kaitan dengan Merdeka Belajar
Pendidikan dari hari ke hari terus berubah seiring perjalanan waktu. Kurikulum pendidikan silih berganti. Peran Lembaga Pendidikan sebagai salah satu tempat dimana para siswa bole
Wah...tulisan sangat berkesan...luar bisa....maju trus SMAN 6 Kota komba