You need to enable javaScript to run this app.

Pendekatan "Kurang Ajar" Kepala Sekolah: Benar atau Salah (Sebuah Celoteh Ringan)

  • Jum'at, 27 Januari 2023
  • Frumensius Hemat

Kata awal : memilih diksi "kurang ajar"

Kening pembaca pasti berkerut berlapis lapis membaca judul refleksi kecil ini. Bertolak pada kata kurang ajar saja, pikiran pembaca langsung diarahkan pada nuansa negatif, ugal-ugalan dan buruk. Itu sudah pasti. Tapi ijinkan saya menggunakan diksi ini untuk mempresentasikan sebuah fakta, akurat dan tak terbantahkan. Ini soal tugas seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah adalah pemimpin pembelajaran. Dari dalam dirinya diletakan semua definisi, tugas pokok dan jaminan terakhir berjalannya 8 standar pendidikan. Kepala sekolah memastikan proses pembelajaran, pemenuhan akses belajar murid terjamin dengan baik dan efektif. Kalau sudah bicara tentang pemenuhan kebutuhan belajar murid sudah pasti akan bersentuhan dengan para guru dengan segala perangkat ajar, modul ajar, alat peraga dan lain sebagainya. Hal itu juga berhubungan erat dengan kapasitas dan profesionalisme seorang guru. Namun jika semua itu tak mampu dipenuhi oleh seorang guru dan sebelumnya kepala segala macam pendekatan ilmiah, soft approach tidak diindahkan oleh kepala sekolah ,mungkin jalan lain untuk memenuhi semuanya itu lewat pendekatan "kurang ajar". Dimanakah letak kurang ajarnya? Apakah benar seorang kepala sekolah berlaku kurang ajar terhadap para gurunya atau muridnya. Tulisan kecil ini sebenarnya mau menjelaskan masih ada jalan lain untuk menjamin para guru dan muridnya tetap fokus pada tugas dan pekerjaannya.

Soft approach dan scientific approach: antara harapan dan kenyataan

Bahwa mutu guru dan kepala sekolah harus senantiasa dikembangkan terus menerus adalah keniscayaan. Seorang kepala sekolah tugasnya memberi pembinaan, motivasi dan dorongan, memberi tugas khusus atau tambahan di sekolah agar gurunya berkembang, kapasitas dan profesionalisme dalam tugas semakin baik dan efektif. Karena itu, kepsek harus bisa menurunkan berbagai program peningkatan mutu guru seperti mgmp mata pelajaran, memberi isinan mengikuti Diklat bagi guru dan lain sebagainya. Itu idealnya. Pendekatan personal,halus dan sedikit manja bila perlu dipakai demi meningkatkan performa gurunya. Penggunaan pendekatan secara ilmiah dan saintifik bila perlu diberikan terus menerus oleh seorang kepala sekolah. Fakta di sekolah misalnya guru tidak pernah menunjukkan kapasitasnya, perangkat ajar kacau balau, asesmen dan evaluasi sekenanya, jarang hadir di kelas dan lain sebagainya tentu menjadi masalah tersendiri bagi seorang kepala sekolah. Itu masalahnya dan harus dicari jalan keluarnya. Lalu kepala sekolah membuat in house training di sekolahnya. Data evaluasi terkait kinerja guru dijadikan alas legal membuat program peningkatan kapasitas dan kompetensi guru. Goalnya jelas, guru mampu belajar dan mandiri, berkembang ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Jika belum juga meningkatkan performa dan kapasitas, guru tersebut diberi pelatihan dan pendampingan secara personal. Jika belum juga menunjukkan perubahan dan perkembangan apapun:  perlu jalan lain dan pendekatan yang berbeda dari seorang pemimpin pembelajaran.

Kepsek "Kurang Ajar" di Mata Guru: Benar atau salah?

Kadang seorang kepala sekolah mengunakan pendekatan lain bagi gurunya. Guru dibiarkan belajar, guru dibiarkan berkelit dan berusaha memanipulasi data administrasi dan perangkat ajar ketika disupervisi oleh kepala sekolah. Tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa membaca dan menganalisa secara holistik gurunya. Ada guru nakal dan ada guru baik itu sudah pasti ada di sekolah. Contoh guru nakal dan tidak mau berkembang misalnya ketika ditanya item item dalam perangkat ajarnya dan jawabannya ada di laptop atau di tempat lain yang sulit dijangkau. Atau ketika ditanya bentuk bentuk asesmen dan evaluasi kepada para murid dijawab tidak jelas dan tanpa bukti. Ini parah dan perlu dibuat pendekatan "kurang ajar" dari seorang kepala sekolah. Misalnya penertiban perangkat ajar sampai guru yang bersangkutan bisa membuktikan kualitas dan kapasitasnya. Diberi teguran keras, diberi sanksi administrasi dan lain sebagainya. Kepala sekolah juga bisa menggunakan momentum kehadiran pengawas untuk memberi teguran, kritik dan saran,nasihat dan motivasi agar gurunya belajar dengan rendah hati. Momentum ini bukan tindakan menjatuhkan dan membuat gurunya malu, tapi membangkitkan kesadaran betapa pentingnya guru yang berkelas dan berkualitas di sekolah. Ini memang sedikit kurang ajar di mata guru namun pada titik akhir ada banyak lintani pujian dan pengakuan akan besarnya perhatian dan dukungan seorang kepala sekolah.

Kepala sekolah yang menikmati tugasnya 

Pekerjaan apapun harus dijalani dengan penuh sukacita, optimistis, visioner, misioner dan mempunyai out put yang jelas dan terukur. Misalnya seorang kepala sekolah menginginkan gurunya berkualitas dan berkompeten dalam tugas mengajar, maka harus bisa membuat beribu ribu pendekatan untuk gurunya. Bukan sekedar himbauan tanpa keterlibatan penuh di dalamnya. Kepala sekolah yang menikmati tugasnya selalu berproses setiap aksi dan giat yang ada di sekolahnya. Itu hukum yang utama. Seorang kepala sekolah harus memiliki kepekaan, seni membaca situasi, memiliki seribu satu macam alternatif terhadap berbagai persoalan di sekolahnya. Kepala sekolah baru menjadi pemimpin pembelajaran bagi guru dan pegawainya serta anak muridnya. Kehadirannya senantiasa dirindukan oleh gurunya, suara dan pendekatannya menjadi solusi yang mencerahkan gurunya. 

Guru Harus Punya Rasa Malu dan punya ikhtiar berubah.

Pada prinsipnya guru yang mendapat perhatian khusus oleh kepala sekolah harus bersyukur dan berterima kasih. Guru yang kuat adalah guru yang mau menerima masukan, dorongan dan motivasi dari gurunya. Guru lemah dan tidak berkarakter adalah guru yang tidak punya rasa malu, tidak mau ditegur atau disupervisi, guru yang mudah baper dan menuliskan itu di dinding dinding medsos dan lain sebagainya. Ketika pendekatan miring ini mulai diterapkan oleh kepala sekolah itu artinya tingkat keparahan sudah sangat tinggi. Karena itu upaya terakhir ini dinilai mampu menyadarkan para gurunya untuk memperkuat diri, mengembangkan kapasitas dan kompetensinya.

Guru yang tidak punya rasa malu, tidak berkeinginan untuk berubah, mempengaruhi rekan guru yang lain agar tak usah serius menjadi guru adalah pandemi yang mematikan inovasi, kreativitas dan merdeka mengajar. Inilah racun yang mematikan gairah intelektual dan melemahkan semangat dan perjuangan di bidang pendidikan ini.

Kepala sekolah: Antara Dicintai dan Dibenci Dalam Diam 

Sadar atau tidak, kepala sekolah dengan segala tugasnya sebagai pemimpin pembelajaran tetap menuai pro dan kontra, suka dan tidak suka, dicintai ataupun dibenci. Bagi guru yang ingin belajar dan mau berubah terutama punya keinginan untuk belajar mengembangkan diri, pendekatan kepala sekolah apa pun bentuknya merupakan asupan dan dukungan yang luar biasa bagi dirinya. Karena itu, kehadiran kepala sekolah dan segala yang melekat dalan tugas dan pekerjaan kepala sekolah dinilai baik, diterima dan dicintai. Realita lain juga turut terjadi, bagi guru yang malas, tidak mau berubah, penuh tipu muslihat apa pun pendekatan dan motivasi dari sang kepala sekolah dinilai buruk, otoriter dan menjatuhkan dirinya. Kepala sekolah dari sudut pandang ini patut dibenci, ditolak dan aneka hujatan dan sinisme menghiasi dinding dinding media sosial di luar sana.

Akhirnya

Tugas menjadi kepala sekolah selalu penuh warna. Refleksi dan celoteh kecil ini merupakan bagian kecil dari banyaknya lintani cerita sebagai pemimpin pembelajaran. Di lingkungan sekolah,kepala sekolah adalah ayah, teman dan sahabat sekaligus rekan kerja yang menguatkan satu sama lain. Seorang pemimpin pembelajaran pada prinsipnya berpijak pada satu dasar yang kuat yakni pemenuhan kebutuhan belajar para murid. Dan tugas guru adalah memenuhi prinsip dasar yang berakar kuat dalam diri pemimpin pembelajaran.

Hidup kepala sekolah!!!

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan artikel ini:
Frumensius Hemat, S.Fil

- Kepala Sekolah -

Puji Syukur kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah Dan rahmatnya sehingga akhirnya kami dapat meluncurkan kembali website…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana informasi yang dipublikasikan di website ini sungguh membantu anda?

Hasil