You need to enable javaScript to run this app.

Kompetisi Ternyata Melahirkan Kesadaran Siswa Untuk Berprestasi

  • Kamis, 20 April 2023
  • Kontributor SMAN 6 KOTA KOMBA
Kompetisi Ternyata Melahirkan Kesadaran Siswa Untuk Berprestasi

Hari ini saya menulis di Face Book (FB) tentang kegiatan latih lomba debat yang dilakukan oleh tiga sekolah di SMA Seminari Pius XII Kisol kemarin hari Rabu, 19 April 2023. Judul tulisan itu 'Hening dan Disiplin'. Saya menulis karena salah satu peserta lomba debat bahasa inggris adalah anak saya. Kebetulan dia adalah siswa SMAN II Borong.

Adapun sekolah yang ikut adalah SMA Seminari Pius XII Kisol, SMAN VI Kota Komba dan SMAN II Borong. Isi tulisannya adalah kesan yang disaksikan langsung oleh anak saya. Selengkapnya silakan buka akun FB milik Mensi Anam.

Ada beragam komentar, termasuk Kepala SMAN VI Kota Komba. Isi komentarnya begini: "...kita sedang merangkai program MKKS SMA biar lebih banyak kesempatan buat anak – anak didik di luar sanpio untuk sedikit mendapat asupan pengalaman akademik dan memperkuat karakter peserta didik dari sanpio. Melihat, mendengar dan merasakan secara langsung adalah pengalaman eksistensial yang  luar biasa, membekas sekaligus menyimpan  segala bentuk tekad dan mimpi…” selanjutnya beliau meminta  saya untuk mengirimkan testimony tersebut ke website Jara Moka SMAN VI Kota Komba.

Permintaan itu tentu saya amini. Alasannya adalah saya senang menulis. Apalagi menulis di website sekolah. Di mana, akan dibaca oleh kaum terpelajar, baik guru – guru maupun siswa itu sendiri. Sebab lembaga pendidikan pasti  menumbuhkembangkan  literasi sebagai bagian inti dari pendidikan itu sendiri.

Saya tidak lagi menulis persis seperti di akun FB. Saya hanya mohon agar membuka saja  FB dan klik akun FB milik Mensi Anam. Pemaknaan akan menjadi lengkap bila membaca lengkap tulisan  di FB dan dilanjutkan dengan membaca tulisan ini. Sebab di sini saya menulis  sebagai pengayaan tulisan sebelumnya. Pengayaan itu bersumber dari komentar Kepala SMAN VI di FB yang saya telah kutip di atas dan komentar Kepala SMAN II Borong. Komentarnya begini: “Support system selalu ada untuk anak hebat yang mau belajar, mau dibentuk, mau ditempa dan berkomitmen untuk maju…”

Kepala SMAN VI Kota Komba menekankan pada pengalaman merupakan pematangan kemampuan. Pengalaman juga merupakan ujian nyata kemampuan seorang siswa. Kemampuan akademik dan penguatan karakter yang dimaksud diperoleh melalui interaksi latih lomba dengan sekolah lain. Sekolah yang dinilai lebih berkualitas untuk mendongkrak semangat dan motivasi siswa/i. Di Manggarai Timur, adanya di Seminari Pius XII Kisol. Komentar ini benar-benar dialami oleh anak saya. Sejak diumumkan oleh mentornya, nervous segera menghampirinya. Motivasi  dan optimisme yang  dicekoki terus oleh mentornya di sekolah membuat mereka percaya diri. Hasilnya  adalah mereka hadapi dengan  sukses. Tentu bukan soal siapa yang lebih hebat. kepercayaan diri, peningkatan kemampuan dan pengembangan karakter, hanya diperoleh melalui keseringan tampil. Itulah sebabnya ada  adagium "pengalaman adalah guru terbaik".

Demikian halnya yang  disampaikan oleh Kepala SMAN II Borong. Beliau menekankan pada  kebebasan yang merdeka dari siswa/i itu sendiri. Kesempatan akan diambil oleh setiap siswa/i berdasarkan minat dan bakatnya. Sedangkan sekolah hanya menjamin sistemnya berjalan dengan baik dan benar. Komentar ini menggambarkan bahwa pendidikan itu harus membebaskan. Harus memerdekakan manusia. pendidikan itu harus jauh dari tekanan. harus jauh paksaan. Kebebasan itu tentu bergerak dalam system, agar tidak bablas. Kebebasan biasanya selalu menghadirkan kemandirian. Tanpa sepenuhnya bergantung pada guru. Karena itu, support sistem harus dilihat sebagai bentuk keseimbangan antar peran guru dan partisipasi siswa/i.

Kedua Kepala Sekolah di atas usianya  tergolong muda. Semangat perubahan dan pembaharuannya nampak  terang dan jelas. Ini menjadi  perjumpaan yang rutin. Kedua Kepala Sekolah tersebut, hanyalah perwakilan dari sebagian besar  Kepala SMA di Manggarai Timur yang dijabat oleh orang – orang muda yang  memiliki semangat  revolusioner. Tampilan yang  gesit, kerja kolaborasi yang masif. Akrab dengan teknologi. Transformasi pendidikan modern yang up to date.

SMA di Manggarai Timur terus berlomba menjadi yang terbaik. Iklim kompetitif dibangun melalui semangat kebersamaan yang terintegrasi dalam MKKS SMA. Kompetisi tersebut tidak hanya antar Kepala  Sekolah. Tidak pula hanya antar guru. Tetapi juga kompetisi itu antar siswa/i. Kompetisi itu tidak hanya sekedar mengejar prestasi. Lebih jauh dari pada itu, kompetisi melahirkan interaksi, tukar pengalaman, tukar gagasan dan ide antar  Kepala Sekolah dan para guru. Dan juga dapat mengembangkan kecerdasan sosial siswa/i. Mereka  saling berkenalan. Memperkenalkan sekolahnya masing - masing. Kompetisi menjadi media  perjumpaan.

Pada sisi lain, kompetisi dapat juga menghadirkan kebebasan berekspresi siswa di tengah perlombaan. Siswa/i diberikan kesempatan untuk berimprovisasi kemampuan minat  dan bakat. Kompetisi itu menghadirkan semangat dalam menggali kemampuan siswa/i. Kita tidak  lagi menyuruh atau memaksa mereka untuk belajar. Kompetisi ternyata melahirkan kesadaran siswa untuk berprestasi.

Oleh: Frumensius Fredrik Anam

Bagikan artikel ini:
Frumensius Hemat, S.Fil

- Kepala Sekolah -

Puji Syukur kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah Dan rahmatnya sehingga akhirnya kami dapat meluncurkan kembali website…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana informasi yang dipublikasikan di website ini sungguh membantu anda?

Hasil