You need to enable javaScript to run this app.

Hari Pertama di Sanpio: Ada banyak Yang Dilihat dan Dibaca!!!

  • Selasa, 21 Februari 2023
  • Maksimilianus Galawanto
Hari Pertama di Sanpio: Ada banyak Yang Dilihat dan Dibaca!!!

Sambil menyedu kopi sore, aku teringat akan serangkaian kegiatanku sedari pagi. Hari pertamaku menjadi guru di SANPIO dalam rangka menjalankan program pertukaran guru. Beberapa menit berselang, kopiku pun tinggal menyisahkan ampas. Nikmatnya rasa kopi itu membawa pikiranku jauh untuk coba menata kembali segala kepingan kegiatan ke dalam ingatan. Perlahan aku mendekati meja tuaku, aku ingin mengisahkan semuanya dengan goresan tinta. Inginku tuangkan segala memoriku di hari ini mengingat esoknya kegiatan ini akan berlanjut. Keputusanku rupanya senada dengan sebuah ungkapan ‘lain hari lain cerita’.

 Lalu aku pun mulai bercerita.

Senin, 20 Februari 2023 pagi, tepat pukul 06.45, aku berangkat ke SANPIO. Aku mencoba berpacu dengan waktu agar tiba disana tepat pukul tujuh. Hari pertama tentunya tidak boleh disia-siakan. Aku sesungguhnya terinspirasi dari kata-kata indah ‘jatuh cinta pada pandangan pertama’, pandangan hari pertama dari SANPIO untuk kami dari SMANSIX kota Komba.

Saat aku memasuki area parkir, romo Ardus, sang kepsek SMA SANPIO baru saja keluar dari sebuah ruangan. Kehadirannya seolah menjawab kebuntuhanku tentang ruangan guru yang akan kami tempati. Ia pun mengarahkan saya untuk masuk ke ruangan guru. Saat langkahku melewati pintu sambil menyapa selamat pagi, aku coba menhampiri sebuah meja kosong. Ternyata meja itu bukan untukku. Romo Ardus mengantar saya kesebuah meja yang di atasnya terpampang nama Kristoforus Ningka, S.Pd. Saat itu aku baru sadar bahwa meja itu kosong karena ‘tuang guru’ Ito saat ini lagi ada di SMANSIX KOKOM menggantikan saya.

Tak lama setelah aku menyentuh kursi, sapaan pagi dari romo Felix yang menduduki jabatan kepsek SMP dimulai. Ada beberapa informasi penting yang disampaikan. Kemudian di lanjutkan oleh romo Ardus. Iapun tidak lupa menyelipkan ucapan selamat datang kepada saya dan ibu Tiani, guru muda yang akan mengajar mata pelajaran Fisika di SANPIO selama sepekan ke depan. Brifing pagi dari kedua pimpinan itu diakhiri dengan doa pagi bersam

Tepat jam 07. 15, ruangan yang luas itu mulai riuh. Ada yang datang menyalami kami, ada pula yang langsung menuju ke kelas karena mendapat jam ajar pertama.

Saat ruangan menyisahkan beberapa orang guru yang belum bertugas, ia kembali menampakan sepi. Bunyi tarikan kabel rol sekilas terdengar, lalu selanjutnya hanya ada bunyi detakan keyboard laptop yang tak terhitung berapa jumlahnya. Semua orang sibuk dengan laptopnya masing-masing.

Sejam kemudian aku coba mengikuti jejak kaki seorang guru yang hendak keluar ruangan. Tak jauh dari ruang guru kami mulai ngobrol. Dia mulai memberikan beberapa informasi penting, salah satunya adalah toilet. Obrolan kami terhenti saat saya hendak menuju ke tempat yang baru saja ia tunjuk. Maklum saja sudah tak tahan … hahaha. Setelah merasa legah atas peristiwa yang baru saja terjadi, tiba-tiba muncul ide liar. “rupanya aku bisa mandi di sini esok, airnya sangat berkelimpahan” ungkapku dalam hati. Tapi seketika juga semuanya hilang tatkala mengingat beratnya tas yang harus kupikul diesok harinya.

Setelah sepersekian detik berputar-putar didepan cermin yang terpampang untuk memastikan semuanya telah rapi, saya keluar dan menuju kearah lain. Akun ingin melihat ruangan-ruangan yang berhimpitan. Dari luar aku hanya melihat sedikit bagian kepala yang tersisa di atas layar komputer dari orang-orang yang sedang bekerja. Kakiku terus melangkah, tak terasa saya kembali di ruangan guru tadi.

Aku kembali duduk sambil membaca kertas-kertas yang ada di atas meja. Di situ aku membaca kalender kerja dari SANPIO. Sekilas nampak sama dengan SMANSIX, namun untuk hal-hal lain agak berbeda, misalnya kegiatan sore atau malam hari di asrama. Aku terus membolak-balikan lembaran itu sambil membandingkan sampai akhirnya terhenti saat mendengar bunyi lonceng untuk istirahat yang pertama.

Ruangan kembali ramai dengan para guru yang baru saja keluar dari kelas. Sayapun menghampiri ibu Tiani, mengajaknya untuk berjalan mengelilingi gedung-gedung besar di SANPIO itu. Selain untuk melenturkan otot, kamipun bisa melihat ruangan-ruangan kelas yang akan kami masuk maupun fasilitas-fasilitas lainnya. Langkah kami terhenti ketika berada di depan mading-mading karya siswa. Kami hendak membaca sepintas karya mereka. Setelah berkeliling kamipun kembali tiba di ruangan guru.

            Tepat pukul 11.15 lonceng pun berbunyi lagi, tanda istirahat untuk kedua kalinya. Dari luar ruangan terdengar bunyi gesekan gelas dan sendok dari teman-teman guru yang sudah lebih dahulu mencicipi snack pagi. Ternyata ini rutinitas mereka setiap hari. Cocok sekali untuk dinikmati setidaknya bisa menunda rasa lapar mengingat jam pulang masih cukup lama.

            Lonceng masuk pun berbunyi kembali. Saya mengikuti obrolan santai bersama para guru yang punya jam kosong. Oboralan panjang itu menyisahkan kami berdua dan akhirnya terhenti sendiri setelah kami sadar sudah cukup lama. Beberapa saat yang lalu saya mendengar cerita tentang mading guru. Akupun memutuskan untuk ke sana selagi dari tadi tempat itu luput dari pantauan.

            Sayapun menghabiskan waktu di depan mading itu, membaca sekilas sampai akhirnya bell pulang pun berbunyi. Kami beranjak pulang, yang terdengar hanyalah kata-kata ‘sampai jumpa esok’.

 

Bagikan artikel ini:
Frumensius Hemat, S.Fil

- Kepala Sekolah -

Puji Syukur kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah Dan rahmatnya sehingga akhirnya kami dapat meluncurkan kembali website…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana informasi yang dipublikasikan di website ini sungguh membantu anda?

Hasil