You need to enable javaScript to run this app.

Klarifikasi SMAN 6 Kota Komba Terkait Pemberitaan Detiksumba.com tentang Mantan Siswa Atas Nama Petrus Nole

  • Sabtu, 23 Agustus 2025
  • Frumensius Hemat
  • 0 komentar
Klarifikasi SMAN 6 Kota Komba Terkait Pemberitaan Detiksumba.com tentang Mantan Siswa Atas Nama Petrus Nole

Kisol,23 Agustus 2025.

SMAN 6 Kota Komba perlu menanggapi berita yang dimuat dalam  media online Detiksumba.com Sabtu (23/08/2025) dengan judul "Gagal Membina, Siswa Buangan dari SMAN 6 Kota Komba Justru Meraih Medali Emas Di Kajurda Atletik NTT 2025".

Berita tersebut sangat merugikan kredibilitas dan reputasi SMAN 6 Kota Komba, karena tanpa mengedepankan asas cover both side dan etika pemberitaan. Kami meragukan kapasitas dan profesionalisme jurnalis yang bersangkutan karena merilis berita tanpa klarifikasi ke pihak SMAN 6 Kota Komba. Berita seperti itu tidak mengedukasi Masyarakat dan berpeluang menggiring opini liar di kalangan pembaca/public.

Sebagai Lembaga pendidkian, SMAN 6 Kota Komba memiliki Komitmen, membina seluruh siswa dengan penuh dedikasi tanpa diskriminasi, mendukung prestasi siswa dalam berbagai bidang  dengan menerapkan aturan secara adil dan konsisten.

Karena itu kami perlu memberikan klarifikasi, sbb:

Penjelasan terkait mantan siswa atas nama Petrus Nole (Piter)

Pihak SMAN 6 Kota Komba, perlu menegaskan bahwa pihak sekolah memiliki aturan dan tata tertib sekolah yang yang berlaku dan mengikat seluruh civitas akademika. Karena itu, siapapun siswa yang melanggar aturan dan tata tertib sekolah perlu mendapat sangsi serta konsekuensinya.

Berikut catatan terkait siswa atas nama Petrus Nole (Piter) yang menjadi alasan dan pertimbangan yang bersangkutan dipindahkan ke sekolah lain:

Pertama, mantan siswa ini (Peter) memiliki catatan  sangat buruk berkaitan kehadirannya di sekolah. Siswa tersebut tercatat tidak hadir (alpa) di sekolah  30 hari dalam satu semester. Catatan tersebut tidak termasuk karena bolos dari sekolah. ,Berdasarkan catatan mantan wali kelasnya setiap minggu yang bersangkutan rata-rata 2 hingga 3 kali meninggalkan sekolah pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5 dan/pada jam pelajaraan ke-6 dan ke-7. Catatan itu tidak termasuk karena alasan sakit tanpa ada keterangan dari puskesmas atau dari pihak kesehatan.

Segala upaya pembinaan seperti surat pemanggilan orang tua, surat pernyataan dari siswa yang bersangkutan, dan aneka pendekatan lainnya tidak membawa perubahan sikap dan kehadirannya di sekolah. Pihak sekolah masih memiliki catatan lain untuk mantan siswa ini yang tidak elok untuk dipublikasikan.

Kedua, terkait diksi "SISWA BUANGAN"

Petrus Nole (Peter) BUKAN "siswa buangan" sebagaimana ditulis dalam berita tersebut. Keluarnya siswa dari SMAN 6 Kota Komba adalah konsekuensi logis dari pelanggaran tata tertib sekolah yang telah ditetapkan dan berlaku untuk seluruh civitas akademika tanpa terkecuali. Perlu diketahui bahwa dalam rapat evaluasi semester genap tahun ajaran 2024/2025 pada tanggal 13 Juni 2025, dewan guru memutuskan beberapa peserta didik perlu dipindahkan ke sekolah lain agar tidak mengganggu siswa/I lain dalam proses Pendidikan dan pembinaan.

Ketiga: "GAGAL MEMBINA?

Pihak sekolah pada prinsipnya membuka akses belajar yang seluas-luasnya kepada seluruh civitas akademika SMAN 6 Kota Komba. Akses belajar ini menyasar pada meningkatnya kemampuan, bakat, dan karakter peserta didik. Karena itu, pihak sekolah melihat keberhasilan peserta didik secara holistik atau menyeluruh baik secara akademik maupun non-akademik. Oleh karena itu,  diksi "sekolah gagal membina" sepertinya sangat tendensius dan mendiskreditkan Komunitas SMAN 6 Kota Komba. Media ini (Detiksumba.com) seolah-olah menutup mata keberadaan SMAN 6 Kota Komba dengan segala dinamika dan prestasi lainnya. Termasuk dalam kejuaraan yang sama siswa kami a.n Clarita Aptriani Magut berhasil meraih medali emas dalam cabang  tolak peluru dan meraih perunggu pada cabor Lompat jauh.

Sikap SMAN 6 Kota Komba terkait pemberitaan ini.

Kepala SMAN 6 Kota Komba, Bapak Frumensius Hemat, S.Fil menyatakan dengan tegas: "Kami sangat kecewa dengan pemberitaan yang tendensius dan tidak berimbang ini. Sebagai lembaga pendidikan, kami memiliki aturan dan tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh civitas akademika. Keputusan mengeluarkan siswa bukanlah keputusan yang mudah, namun dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan dan upaya pembinaan terus menerus.

Kami tidak pernah melarang atau menghalangi siswa untuk berprestasi. Bahkan, jika Peter tetap bersekolah di SMAN 6 Kota Komba dengan kedisiplinan yang baik, tentu kami akan mendukung penuh prestasinya dalam bidang olahraga. Namun, bagaimana mungkin sekolah dapat membina siswa yang jarang hadir di sekolah? Kedisiplinan adalah fondasi utama dalam pendidikan karakter."

Prestasi Piter saat ini patut diapresiasi. Kami bersyukur karena di sekolah lain anak ini mengalami kemajuan bahkan meraih prestasi.

Kami kecewea karena Detiksumba.com tidak pernah menghubungi pihak sekolah dan secara sepihak menurunkan berita yang berpotensi menimbulkan interpretasi dan deviasi yang merugikan nama baik SMAN 6 Kota Komba.

Karena itu, Kami SMAN 6 Kota Komba menuntut:

  1. Detiksumba.com segera mencabut berita yang telah mencoreng reputasi dan kredibiltas SMAN 6 Kota Komba dan memberi ruang klarifikasi dalam pemberitaan selanjutnya
  2. Melakukan PERMINTAAN MAAF secara TERBUKA kepada SMAN 6 Kota Komba

Akhirnya, pihak sekolah mengajak publik dan berharap agar publik dan pemangku kebijakan tidak terprovokasi karena pemberitaan yang tidak berimbang itu. Mari kita dukung dunia pendidikan dengan memberikan informasi yang akurat dan konstruktif, bukan berita sensasional yang merugikan nama baik lembaga pendidikan.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Frumensius Hemat, S.Fil

- Kepala Sekolah -

Puji Syukur kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah Dan rahmatnya sehingga akhirnya kami dapat meluncurkan kembali...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana informasi yang dipublikasikan di website ini sungguh membantu anda?

Hasil