Ritual Adat dan Syukuran Drumband Baru SMAN 6 Kota Komba
- Kamis, 28 September 2023
- Frumensius Hemat
Borong - SMA Negeri 6 Kota Komba kian berkibar dan terus bergerak mengukir prestasi. Sekolah yang dipimpin Frumensius Hemat, S.Fil yang terletak di Kel. Tanahrata, Kec. Kota Komba, Manggarai Timur ini cukup dikenal karena prestasi akademik dan non akademik, setidaknya di Manggarai Timur.
Prestasi akademik tidak terlepas dari terobosan yang dilakukan oleh Kepsek SMAN 6 Kota Komba dan para staf guru, diantaranya menjalin kerjasama dengan SMA Seminari Pius XII Kisol. Kedua sekolah ini memang bertetangga dekat.
Sedangkan prestasi non akademik terlihat dari prestasi di bidang olahraga, sepakbola dan volley putri. Dalam liga pelajar rayon Kota Komba belum lama ini, tim sepakbola dan volley putri yang populer dengan sebutan "Jara Moka" meraih juara pertama, termasuk mengalahkan tim sepakbola SMA Seminari Pius XII Kisol.
SMAN 6 Kota Komba saat ini siap mengukir prestasi non akademik lain, yaitu marching band. Sejumlah drumband dan fasilitas pendukung lainnya telah ada dan siap mengguncang Tanahrata dan ibukota Borong dengan penampilan marching band "Jara Moka pada hari-hari yang akan datang.
Ritual Adat
Sebelum peralatan marching band digunakan, sebagai bagian dari warga masyarakat adat di tanah Rongga, keluarga besar SMAN 6 Kota Komba memohon restu dan doa dari tetua adat setempat, suku Motu Poso.
Selasa malam (26/9), Kepsek SMAN 6 Kota Komba, Frumensius Hemat dan sejumlah guru serta perwakilan siswa/i mengadakan ritual "Ti'i ka baghi wae" (teing hang: beri makan) kepada para leluhur Motu Poso di Watunggong. Ritual adat dipimpin oleh sesepuh suku Motu Poso, Kasianus Kaja.
Rabu malam (27/9) dilanjutkan dengan ritual "bama ne kapu" (syukuran dan penyambutan) peralatan drumband dan fasilitas pendukung lainnya di Kantor SMAN 6 Kota Komba. Ritual adat dipimpin oleh salah satu tokoh adat Motu Poso, Pieter Sambut, didampingi tokoh adat lain dari Moto Poso antara lain Bene Ola, Thomas Ola, Goris Minggu, Iron Lagung, Yuliana V Banggung dan generasi muda Motu Poso, P. Julianus Venantio Sambut.
Seluruh rangkaian acara berjalan lancar, mulai kepok penerimaan tetua adat Motu Poso hingga ritual pemindahan "watu naga tana" dari halaman tengah ke halaman kantor hingga acara puncak doa adat melalui "beti tua" dan "pau manu" sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang maha tinggi dan sekaligus mohon dukungan para leluhur Moto Poso, penguasa ulayat (tua tana) setempat agar peralatan marching band ini semakin melambungkan nama SMAN 6 Kota Komba dan sekaligus simbol kebangkitan orang Rongga.
Seluruh rangkaian acara ditutup dengan pemukulan perdana peralatan marching band, sebagai simbol dimulainya penggunaan peralatan tersebut secara resmi oleh "Jara Moka" SMAN 6 Kota Komba.*
Ditulis Oleh: Pieter Sambut/wartawan, Jakarta
Bagikan artikel ini:Artikel Terkait
Laskar Jara Moka Petik Tiket Semifinal Turnamen Dies Natalis Unika St. Paulus Ruteng
Selasa, 30 April 2024
Belajar Sepak Bola: Jara Moka/SMAN 6 Kota Komba Ikuti Turnamen Unika St Paulus Ruteng
Sabtu, 20 April 2024
Rapor Pendidikan SMAN 6 Kota Komba Tahun 2024: Peningkatan Signifikan dalam Literasi dan Numerasi
Senin, 04 Maret 2024
Inilah Hasil Rapat MKKS SMA Kabupaten Manggarai Timur Bersama Unika Indonesia St. Paulus Ruteng: Bacalah!!
Selasa, 06 Februari 2024